Kantor Desa Cemani

Kantor Lurah Desa Cemani beralamat di Jl. Batik Keris , PHONE : 0271.741428

Pendopo Kelurahan Desa Cemani

Digunakan untuk pertemuan atau acara di desa cemani

Perangkat Desa Cemani

Pegawai pemerintahan di desa cemani

Pelayanan di Kelurahan Cemani

Ada berbagai pelayanan surat pengantar di desa cemani

Minggu, 06 Maret 2016

PEKAN IMUNISASI NASIONAL POLIO 2016



Indonesia telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014. Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut, dan sebagai bagian melaksanakan komitmen mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu memperkuat pelaksanaan program imunisasi rutin polio dan kegiatan imunisasi tambahan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016.

PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Tujuan PIN Polio antara lain mengurangi resiko penularan virus polio yang datang dari negara lain, memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi dan memberikan perlindungan secara optimal serta merata pada balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.

Penyakit Polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Polio. Secara klinis penyakit polio adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam,nyeri otot dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. kemudian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernafasan
yang tidak ditangani segera.

Berdasarkan Analisa para ahli didapat data yang menunjukkan cakupan imunisasi Polio dosis ke empat nasional telah melebihi 90% namun tidak merata diseluruh provinsi dan Kabupaten/Kota. Dengan demikian para ahli merekomendasikan agar dilaksanakan PIN Polio dengan sasaran balita (anak usia 0-59 bulan) untuk memberikan perlindungan optimal bagi seluruh anak terhadap virus polio.

Kontributor Bidang P2PL

Sabtu, 05 Maret 2016

Pos PAUD Desa Cemani


Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Desa Cemani, bertempat di Pendopo Kantor Lurah Desa Cemani.  Diselenggarakan setiap hari Senin, Rabu pukul 4 sore dan Sabtu pukul 8 pagi, yang diikiti kurang lebih 30 anak penduduk Desa Cemani dengan dipungut biaya pengganti materi untuk perlangkapan kebutuhan pendidikan sebesar Rp. 2.000 per anak per pertemuan. Untuk orang tua yang berminat dapat mendaftarkan langsung pada tim pengajar selama kegiatan berlangsung.

Pos PAUD Desa Cemani ini mengejarkan banyak materi pendidikan dengan cara menyenangkan, mulai dari berhitung, mewarnai, menempel dan lain-lain. 


Pos PAUD ini diselenggarakan oleh tim penggerak PKK Desa Cemani.

Selasa, 01 Maret 2016

Hendak Berangkat Sekolah, Siswa SMA Tewas Tertabrak Truk

Solopos.com, SUKOHARJO–Nasib nahas dialami Anang Iwan Santoso, 17, warga RT 001/RW 008, Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari saat hendak berangkat sekolah. Pelajar salah satu SMA di Sukoharjo ini meregang nyawa setelah terlibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di jalan raya Bekonang-Sukoharjo tepatnya di Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Senin (29/2/2016) sekitar pukul 06.30 WIB.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin, kejadian bermula ketika Anang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega berpelat nomor AD 6906 PB dari arah selatan menuju Bekonang.  Kala itu, Anang hendak mendahului sepeda onthel yang dikayuh Suparmin, 50. Tiba-tiba dari arah berlawanan atau Bekonang muncul truk pengangkut air bersih berpelat nomor AD 1762 DF yang dikemudikan Tri Widodo, 28, warga Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Tabrakan keras tak terhindarkan yang mengakibatkan sepeda motor Anang ringsek.
Kanitlaka Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Maryono, mewakili Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Maryadi, mengatakan saat kejadian kondisi jalan cukup ramai lantaran bertepatan dengan jam berangkat sekolah. Saat itu, Anang sendirian mengendarai sepeda motor dari arah Sukoharjo menuju Bekonang. “Anang sendirian, tidak berboncengan dengan temannya. Kondisi motor Anang ringsek lantaran bertabrakan dengan truk,” kata dia, kepada Solopos.com, Senin.
Saat kejadian, posisi Anang beberapa meter di belakang Suparmin yang mengayuh sepeda onthel. Kemudian, Anang mendahului Suparmin. Dari arah berlawanan muncul truk pengangkut air yang melaju cukup kencang. Tabrakan keras terjadi yang mengakibatkan Anang terpental beberapa meter di sekitar lokasi kejadian.
Peristiwa itu menarik perhatian pengguna kendaraan bermotor yang melewati sekitar lokasi kejadian. “Petugas mendatangi lokasi kejadian hanya beberapa menit setelah kejadian. Petugas dan warga membawa Anang ke RSUD Sukoharjo untuk mendapatkan perawatan medis,” papar dia.
Anang menderita luka parah di kepala lantaran terantuk bodi truk pengangkut air. Dia mengembuskan napas terakhir di RSUD Sukoharjo. Tak berapa lama kemudian, jenazah Anang dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarganya.
Sementara Widodo dan beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian dimintai keterangan penyidik Satlantas Polres Sukoharjo. “Baru saja pemeriksaan Widodo rampung. Saksi-saksi lainnya juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik,” terang Kanitlaka.
Kanitlaka belum dapat memastikan apakah Widodo bakal ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Penyidik masih mengumpulkan berbagai keterangan dari para saksi untuk menguatkan alat bukti. Menurut dia, kondisi jalan raya Bekonang-Sukoharjo cukup sempit dan rawan terjadi lakalantas terutama pada malam hari.

City Walk Sukoharjo, DPU Sukoharjo masih meminta izin dalam pelaksanaan proyek city walk paket II dan III.

Solopos.com, SUKOHARJO–Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo menyelesaikan masalah perizinan terlebih dahulu sebelum melaksanakan paket II dan III proyek city walk di saluran irigasi sekunder Dam Colo timur kawasan kota. DPU selaku pengguna anggaran berupaya membereskan urusan administrasi itu secepatnya, agar pekerjaan konstruksi senilai Rp16 miliar itu bisa direalisasikan tahun ini.
Kepala DPU Sukoharjo, Achmad Hufroni, saat ditemui Solopos.com, Jumat (26/2/2016), menyampaikan proyek lanjutan paket I dan IV itu akan dilakukan setelah urusan administrasi rampung. Saat ini pihaknya masih mengurusnya termasuk menyelesaikan perizinan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) selaku pemilik aset saluran irigasi.
Menurut dia pengurusan izin penggunaan aset milik pemerintah pusat pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika dahulu harus bolak-balik ke pemerintah pusat, kini cukup mengajukan izin melalui balai atau lembaga perwakilan yang terdapat di daerah.
Selanjutnya balai yang mengurus ke pemerintah pusat. Hanya, dia tidak menjelaskan ketentuan itu diatur dalam regulasi apa.
“Kami menyelesaikan dulu administrasinya. Tahun ini prosedurnya lebih mudah. Kami akan menempuhnya dulu,” kata dia.
Dia membantah memilih menyelesaikan perizinan atas desakan pihak lain yang meminta seluruh administrasi paket II dan III proyek city walk diselesaikan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan masalah lagi. Seperti diketahui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sukoharjo menyarankan agar pengguna anggaran menyelesaikan administrasi agar proyek paket II dan III tidak menimbulkan masalah seperti paket I dan IV yang dikerjakan pada 2015.
Selain itu, menurut kalangan pengusaha pelaksana kontruksi dalam Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Sukoharjo lelang akan menemui banyak kendala apabila proyek belum berizin. Sebab, para pengusaha sudah mengetahui bahwa kegiatan itu belum mengantongi izin. Hal itu membuat pengusaha ragu menawar.
Lelaki yang akrab disapa Hufroni itu berharap izin bisa secepatnya diperoleh agar pekerjaan bisa dilaksanakan tahun ini. Sehingga, anggaran yang sudah disiapkan bisa terserap maksimal. Hal itu sesuai intruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan daerah memaksimalkan penyerapan anggaran agar pembangunan berjalan baik.
“Tapi kami menyelesaikan masalah banjir [akibat luapan air saluran irigasi sekunder Dam Colo timur] dulu. Pembangunan pintu air tambahan di dekat Kantor BPN mendesak dibangun agar pembuangan air di saluran bisa maksimal,” imbuh Hufroni.
Warga Kampung Tanjungsari, Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo yang terdampak banjir, Heru, mengatakan konstruksi paket II dan III sebaiknya lebih tinggi dari paket IV sisi paling utara. Hal itu agar air di saluran bisa mengalir optimal saat debitnya banyak.
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paket II dan III proyek city walk, Sarwidi, belum mengetahui konstruksi bangunan akan lebih tinggi atau tidak. Dia akan berkoordinasi dengan tim terlebih dahulu.
Paket II dan III dimulai depan Rumah Makan Padang Embun Pagi di Kampung Duabelasan, Jombor, Bendosari, hingga depan Kantor DPC PPP Sukoharjo di Dompilan, Sidorejo, sepanjang kurang lebih 1 km.

Pasar tradisional Sukoharjo yakni Pasar Tawang Kuno di Weru segera direvitalisasi.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pedagang di Pasar Tawang Kuno di desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, memindahkan barang-barang mereka dari pasar setempat. Hal itu karena proyek revitalisasi Pasar Tawang Kuno senilai Rp5 miliar akan dimulai Senin (29/2/2016).
Pantauan solopos.com, Minggu (28/2/2016), kios-kios di deretan depan di pasar sisi utara dan selatan mulai dikosongkan sejak pagi. Ada pedagang yang membongkar bangunan di depan kios yang mereka buat sendiri. Sebagian kecil pedagang menempati pasar darurat di tepi jalan kampung belakang pasar.
Informasi yang dihimpun dari web Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Sukoharjo, lelang proyek revitalisasi Pasar Tawang Kuno sudah mencapai penandatanganan kontrak.
PT Duta Mas Indah, Kota Semarang dinyatakan sebagai pemenang lelang. Kontraktor menawar proyek senilai Rp4,73 miliar. Proyek tersebut merupakan program Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo.
Kepala Disperindag Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto, saat ditemui di kantornya, Jumat (26/2)/2016, menginformasikan proyek dimulai Senin.
“Lelang sudah ada pemenangnya. Proyek dimulai Senin besok. Semua bagian di kedua pasar [pasar sisi utara dan selatan] akan direvitalisasi ,” kata Anton.
Sebelumnya Lurah Pasar Tawang Kuno, Sri Widodo, mengatakan revitalisasi total hanya akan dilaksanakan pada pasar sisi utara. Sedangkan pada pasar sisi selatan yang akan direvitalisasi hanya bagian kios. Los pasar sisi tersebut tidak direhab karena baru dibangun beberapa tahun lalu.
Pedagang peralatan pertanian yang menempati kios, Teguh, 48, mengatakan pemberitahuan pengosongan kios terkesan mendadak. Dia diberi tahu petugas akhir pekan lalu.
Teguh mengaku sempat emosi karena semula petugas memberi tahu kiosnya harus sudah kosong pada Senin, karena pembongkaran akan dimulai pada hari itu.
“Apa ya memper kalau pedagang hanya diberi waktu sampai Senin. Dagangan kami kan banyak. Batas waktu sampai Selasa itu pun masih sangat singkat,” ulas warga Keden, Klaten itu.
Dia menyayangkan pemberitahuan pengosongan tempat berjualan tanpa disertai surat resmi. Menurut dia pemberitahuan yang hanya secara lisan membuat pedagang kurang percaya. Sebab, kerap ada informasi tentang revitalisasi Pasar Tawag Kuno yang simpang siur.

Senin, 29 Februari 2016

Wisata Sukoharjo, Curug Krajan yang terletak di perbatasan Sukoharjo-DIY kian diminati masyarakat.

Solopos.com, SUKOHARJO — Curug Krajan di pegunungan di Gunung Kidul, DIY, membawa berkah tersendiri bagi warga Bronggang, Krajan, Weru, Sukoharjo dan sekitarnya sejak objek wisata tersebut dikenal masyarakat luas sejak awal Januari lalu. Warga membuka berbagai usaha di objek wisata yang paling mudah diakses melalui Bronggang itu.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (28/2/2016), air terjun kembar di lokasi ramai dikunjungi setiap Minggu. Saat sangat ramai pengunjung bisa mencapai ribuan orang. Pengunjung dari berbagai daerah, seperti Boyolali, Solo, Wonogiri, dan sekitarnya.
Sebanyak 23 usaha terdapat di area sebelum masuk ke air terjun, seperti rumah makan berbagai masakan, bakso bakar, berbagai minuman, arena bermain anak-anak, dan lainnya. Sebagian besar pedagang merupakan warga warga Bronggang.
Jumlah tersebut belum termasuk pedagang yang menggunakan sarana sepeda motor atau sepeda kayu, seperti pedagang suling, es, dan lainnya.
Pantauan Solopos.com, Minggu, ratusan pengunjung dari anak-anak hingga orang dewasa memadati Curug Krajan. Banyak dari pengunjung yang beristirahat di berbagai tempat usaha di hamparan pegunungan area masuk curug. Mereka menikmati makanan dan minuman di warung-warung dari bambu itu.
Pedagang nasi pecel, Santiyem, saat ditemui Solopos.com di warungnya, mengaku membuka warung sejak area objek wisata alam tersebut ramai dikunjungi. Dia tak menyangka air terjun yang tercipta secara alami sejak zaman dahulu itu bisa dikenal masyarakat luas.
Padahal, sebelumnya hanya segelintir orang yang mengetahuinya. Bahkan, dulu curug hanya menjadi tempat pacaran. Santiyem pun tak mau menyia-nyiakan peluang dengan membuka warung makan. Dia berjualan setiap Minggu karena pengunjung ramai pada hari itu.
“Hasilnya lumayan, bisa buat tambah-tambah,” kata perempuan paruh baya itu.
Peluang Usaha
Selain menciptakan peluang usaha makanan, dikenalnya Curug Krajan juga membuka peluang usaha tempat parkir. Para pemuda Bronggang berinisiatif membuka usaha jasa itu di tepi jalan masuk objek wisata di Dukuh Bronggang.
Salah satu pengurus tempat parkir, Farid, 23, bersyukur kini tempat bermainnya semasa kecil itu dikenal masyarakat luas. Dia menilai banyak orang tahu Curug Krajan dari berita di media onlinetermasuk Solopos.com yang lalu disebar di Facebook dan media sosial lainnya.
Menurut dia Curug Krajan yang kini menjadi objek wisata menguntungkan warga Bronggang dan sekitarnya meski sebenarnya Curug Krajan secara geografis terletak di Gunung Kidul. Warga merasa diuntungkan karena Curug Krajan paling mudah diakses melalui Bronggang.
“Pas ramai sekali kami bisa meraup pendapatan kotor Rp700.000. Hari selain Minggu bisa dapat Rp50.000. Ini bisa menjadi tambahan buat khas pemuda,” kata Farid.
Salah satu pengunjung Ratna, 20, mengaku sudah beberapa kali mengunjungi Curug Krajan. Warga Sukoharjo itu kali pertama tahu dari Facebook. Menurut dia air terjun kembar di Curug Krajan keren.
Seperti diberitakan Solopos, 2 Januari lalu, Curug Krajan merupakan surga kecil yang tersembunyi di pegunungan dekat Bronggang, Krajan, Weru. Curug terdiri atas dua air terjun setinggi kurang lebih 3 meter.

Minggu, 28 Februari 2016

Banjir Sukoharjo, BPBD Sukoharjo memetakan tanggul Bengawan Solo yang melintas di Sukoharjo mengalami kritis.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sedikitnya belasan lokasi tanggul di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Sukoharjo dalam kondisi kritis. Apabila tak segera diperbaiki dikhawatirkan tanggul itu bakal ambrol selama musim penghujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto, mengatakan kondisi tanggul yang rawan ambrol terdapat di wilayah Kecamatan Grogol dan Mojolaban. Selama ini, wilayah itu menjadi daerah langganan banjir saat turun hujan dengan intensitas tinggi.
“Memang ada beberapa lokasi tanggul sungai yang kondisinya kritis dan rawan ambrol. Tanggul sungai mulai retak yang dapat memicu lubang sehingga rawan ambrol,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (26/2/2016).
Dikhawatirkan tanggul sungai ambrol saat terjadi hujan lebat. Otomatis luapan air sungai bakal menerjang permukiman penduduk yang berdeketan sungai. Kondisi ini harus diantisipasi dengan memperbaiki tanggul sungai yang kondisinya kritis.
Para sukarelawan bencana alam yang merupakan warga setempat mendapat tugas khusus untuk memantau kondisi tanggul Sungai Bengawan Solo. Mereka bakal mengecek kondisi tanggul sungai setiap saat.
“Warga di sekitar sungai dilibatkan untuk memantau kondisi tanggul sungai. Apabila kondisi sungai semakin kritis maka kami segera melaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS),” ujar Suprapto.
Biasanya, BBWSBS bakal memperbaiki tanggul sungai yang rusak berdasarkan skala prioritas. Untuk penanganan kondisi darurat, tanggul sungai yang rusak bakal diberi tumpukan karung berisi tanah dan kayu. Sebenarnya kondisi serupa terjadi di talut Sungai Bengawan Solo di wilayah Weru dan Nguter. Namun, talut sungai yang ambrol telah diperbaiki BBWSBS pada tahun lalu. “Kami selalu berkomunikasi intens dengan BBWSBS apabila ada laporan tanggul atau talut sungai yang ambrol. Dalam waktu dekat, kami bakal memetakan kembali tanggul sungai yang kondisinya kritis,” tambah Suprapto.
Kepala Dusun Bacem, Desa Grogol, Heri Suseno, mengatakan talut Sungai Bengawan Solo yang ambrol pada 2012 lalu hingga sekarang belum juga diperbaiki instansi terkait. Padahal, ada beberapa rumah yang letaknya berdekatan dengan talut sungai yang ambrol.
Dia meminta talut sungai yang ambrol itu segera diperbaiki lantaran dapat mengancam keselamatan warga setempat saat terjadi hujan lebat.
“Saya yakin talut sungai yang ambrol bisa menjadi bom waktu apabila tak segera diperbaiki. Air sungai bakal merendam kawasan Solo Baru,” kata dia.

Selasa, 12 Januari 2016

Peroleh Lebih Rp700 Juta, Desa Cemani Jadi Penerima Terbesar ADD


Solopos.com, SUKOHARJO–Desa Cemani, Kecamatan Grogol bakal menerima alokasi dana desa (ADD) terbesar di wilayah Sukoharjo senilai lebih dari Rp700 juta. Bantuan ADD itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur perdesaan dan penghasilan tetap (siltap) para perangkat desa.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (11/1/2016) setiap desa di Sukoharjo rata-rata menerima ADD senilai Rp600 juta. Sementara bantuan ADD yang diterima Desa Cemani terbesar di Kabupaten Jamu senilai lebih dari Rp700 juta. Pembagian ADD berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan tingkat kemiskinan masyarakat.
Lokasi Desa Cemani berbatasan langsung dengan wilayah Kota Solo. Terdapat permukiman padat penduduk di wilayah Desa Cemani. Hampir tak ada lahan kosong lantaran dijejali dengan rumah penduduk.  Jumlah penduduknya pun lebih banyak dibanding desa-desa lainnya di Sukoharjo. Tak hanya itu, tingkat kemiskinan masyarakat juga cukup tinggi.
Kepala Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Slamet, tak memungkiri ADD terbesar di Sukoharjo diterima bakal diterima Desa Cemani. Namun, hingga kini, belum ada pertemuan khusus untuk membahas perencanaan maupun pengelolaan ADD secara terperinci dan jelas. “Belum ada rapat dengan instansi terkait untuk membahas ini [perencanaan dan pengelolaan ADD],” kata dia kepada Solopos.com, Senin (11/1/2016).
Biasanya, ADD akan dicairkan secara bertahap yakni tiga kali dalam setahun. Tahun lalu, ADD dicairkan pada pertengahan Maret. Kemungkinan besar pencairan ADD tahun ini berbarengan dengan bantuan dana desa asal pemerintah pusat.
Menurut Slamet, sesuai aturan, mayoritas ADD digunakan untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat dan infrastruktur perdesaan sebesar 70 persen. Sementara 30 persen lainnya digunakan untuk siltap perangkat desa, alat tulis kantor (ATK) dan kegiatan masyarakat.
Lebih jauh, Slamet menjelaskan jumlah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup banyak. Hampir di setiap rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) terdapat warga miskin. Kondisi ini dipengaruhi letak Desa Cemani yang berbatasan langsung dengan Kota Solo.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Sri Lestari, mengatakan jadwal sosialisasi pengelolaan ADD dilakukan secara bertahap. Pelaksanaan sosialisasi pengelolaan ADD diikuti para kepala desa di empat kecamatan setiap hari.
Lestari masih menunggu koordinasi dengan Penjabat (Pj) Bupati Sukoharjo ihwal pencairan ADD dan dana desa. Apabila telah disetujui Pj Bupati Sukoharjo maka ADD segera dicairkan ke 150 desa di Sukoharjo.